Puisi tentang agama atau puisi tentang tuhan merupakan kumpulan puisi yang beraliran religi dimana puisi bertemakan ketuhanan dan tata cara beragama. Dalam sudut padang kaum monotheis dimana yang dipertuhankan adalah satu yang wujud. Agama dan Tuhan tidak dapat di pisahkan. Namun demikian bagi sebagian yang lain beranggapan bahwa agama belum tentu bertuhan sementara bertuhan pun belum tentu beragama.
Perang antar agama sekiranya memang telah terjadi di berbagai belahan dunia. Pertanyaan kemudian apakah karena agama yang salah sehingga kemudian muncullah kaum atheis ataukah pemahaman radikal dan exstreem yang kemudian merubah wajah agama menjadi sebegitu menakutkan? Puisi tentang agama dan Tuhan di bawah ini akan mengambil tema religi yang kontroversial. Silahkan di simak.
Puisi Cinta Tuhan Dan Agama
Puisi tentang agama
Dan jalan - jalan itu seperti berliku tanpa ujung
Ditepian jalan, ada berbagai kenikmatan
Tak lengah, seorang lemah berjalan tertatih
Menutup mata dan mendiamkan hati nan fikir
Yang lengah, mereka merunduk
Lalu tegap menyimpang dari jalan
Lalu kandas dari tujuan
Hilanglah cita abadi,
Jalan - jalan itu kian berseberangan
Hingga antar pejalan ramai dalam peperangan
darah tak kunjung membeku
Lalu diam tanpa tertumpah
Jalan itu jalan agama
Yang kemudian dianggap sebagai alasan
Perang yang tak berkesudahan
Bertanda tangan agama dan tuhan
Inikah adanya?
Bukankah agama adakah wujud kasih Tuhan
Untuk menuntun hamba kepada yang dihambakan?
Ataukah,
Karena terlalu banyak persimpangan
Hingga jalan yang lurus
Seperti berbelok tak bersisi
Baca juga :
Puisi Tentang Tuhan
Tuhan, adakah ketika cintaku bertemu dengan impian
Kau kan mengijinkanku lari dari pandanganMU
Atau Kau akan menggenggam hidupku
Dengan haru dan rindu?
Lalu tangis dan sedih?
Dengan panas dan dingin?
Atau dengan jerit dan rintih?
Tuhan,
Engkau tak berada
Namun ada
Engkau di segala arah
Namun tak berarah
Sanggupkah logika membahasakan yang tak terangankan
Atau akal sesungguhnya tak lebih dari sebuah mesin
Yang tak akan paham membahasakan perasaan?
Tuhan,
Aku tahu engkau maha wujud
Jadikan mataku penuh dengan bayangMu
Jadikan lidahku penuh dengan asmaMu
Agar nanti,
Aku tak malu lagi bertemu denganMu
Puisi Tuhan
Jariku memutar tasbih
Seiring takbir yang rintih lirih
Gemetar menahan hampanya sang perut
Namun tetap doalah yang kumakan
Tuhan,
aku tahu aku tak bisa memilih
aku tahu aku tak bisa memilih
darimana hidupku berasal
Tak bisa memilih
Dari rahim mana ku lahirkan
Mengapa jalinan hidup begitu kusut
Hingga tubuhku kurus keriput
Hatiku susah tak terluput
Inikah kemahakasihanMu?
Sementara tasbih selalu kuucap\
Tahmid selalu ku syukurkan
Sementara tasbih selalu kuucap\
Tahmid selalu ku syukurkan
Takbir selalu kegemakan
Adakah aku salah?
Lalu, lewat utusanMu Kau berkata :
Tuhan lebih tahu dari yang kau tahu
Lalu, lewat utusanMu Kau berkata :
Tuhan lebih tahu dari yang kau tahu
Tuhan tahu keterbaikan dari kebaikanmu
Jangan bersedih wahai para faqir
Di dalam takdirmu ada syurga yang penuh kemewahan