PUISI MAWAR ~ Bungan mawar adalah salah satu bunga
yang terkenal indah dan cantik. Ciri-ciri
khusus bunga mawar dapat dilihat dari bunganya, mahkota bunga terdiri dari lima
helai daun mahkota. Bunga berwarna merah, merah jambu, atau pada jenis tertentu
memiliki warna kuning cerah. Ovari terletak dibagian bawah daun mahkota dan
daun kelopak.
Mawar sering disebut-sebut sebagai
lambang cinta atau perdamaian. Banyak orang yang mempersembahkan bunga mawar
kepada seseorang sebagai ungkapan rasa sayang. Selain mempunyai simbolik cinta,
mawar juga bisa disimbolikkan sebagai perempuan. Perempuan yang secara kodrati
berparas cantik dan menawan seperti kelopaknya.
Selain itu aroma bunga mawar
yang semerbak wanginya sangat khas. Seperti perempuan yang identik dengan
wewangian. Sedangkan durinya merupakan simbolik penghormatan diri, yang
menandakan bahwa perempuan harus menjaga kehormatan diri. Sehingga mawar tidak bisa diambil begitu saja
oleh sembarang orang. Jika tidak tahu bagaimana cara memetiknya maka alhasil ia
akan terluka. Sedangkan dalam hal kebudayaan, mawar dianggap sebagai bunga yang
suci dan sakral. Oleh karena itu mawar sering digunakan dalam upacara adat
Jawa, ataupun tradisi-tradisi yang lainnya.
Dalam perpuisian banyak penyair yang
menjadikan bunga mawar sebagai objek tulisannya entah itu sebagai simbolisasi
cinta, sebagai simbol perempuan, atau yang lainnya. Tersebab mawar memang
sungguh menawan, ia memiliki makna filosofis yang dalam. Terutama bagi umat
manusia yang kehidupannya diliputi oleh rasa cinta. Mawar sebagai wujud visualitas keindahan yang diperlihatkan Tuhan
kepada manusia, agar manusia senatiasa bersyukur karena telah diberi anugerah
menyaksikan pancaran keindahan Tuhan.
Maka berikut ini merupakan contoh puisi mawar yang menggunakan kata simbolik mawar, yang bisa dijadikan inspirasi bagi
pembaca:
PUISI MAWAR 1
MAWAR YANG
DUKA TETAP SETIA PADA PURNAMA
Oleh: Iis
Sugiarti
Purnama senja
yang kembali fatamorgana. Memancarkan seluetnya ke dada mawar. Hingga
kolopaknya jatuh ke bumi. Meluruh menjelma darah hari. Biarlah ia terus menetes
menggenangi hatimu yang kemarau.
Kau telah
melukisi dadanya dengan darah kata, hingga kau tega mencabut durinya, dan
menusukkanya kembali. Dalam gelas sunyi.
Mengenang
waktu lampau yang madu sesampai mawar melukisi mimpinya di kanvas keabadian.
Beribu puisipun menegak. Namun ketika kau hujamkan siluet runcing ke kelopaknya,
hati bertabur kamboja. Impian mawar menjelma fantasia dalam kanvas senja yang
duka.
Meski begitu,
biarkan darah yang mengalir itu menjelma sungai mawar yang semerbak wanginya
setia mengharumkan dadamu.
PUISI MAWAR BERSELENDANG SUTERA
MAWAR BERSELENDANG SUTERA
Oleh: Iis Sugiarti
Dedaunan yang berbuih rindu
Menetes ke ceruk hatiku
Sesaat hujanpun runtuh memenuhinya
Aku berbalut sulaman benang-benang hujan
Mentari setia tak berkedip
Ia kawin dengan hujan
Sesaat pelangi lahir dari rahim semesta
Mawar berselendang sutera menumbuh
Di sepanjang lengkungnya
Merpati putih bertuah kasih hinggap
Merangkul dengan kehangatan kalbu
Selendang suteranya terenggut
Kelopak mawar tanggal menghujani bumi
Tertinggalah biji yang membenih kehidupan baru
PUISI MAWAR : MAWAR YANG MERINDU
MAWAR YANG RINDU
Oleh: Iis Sugiarti
Meski hari-hari berguguran dari
almanak
Yang merentangkan kisah
Kelopakku takkan ikut berguguran
Sebelum kau datang menggutasinya
Tersebab lumatan rindu yang teramat
Hingga aku rebah terkapar
Di
bawah purnama yang pucat masai
SEPI
Oleh: Iis Sugiarti
Andai ada sekuntum mawar di malam
yang purnama
Akan aku rontokkan dan akan aku
tumbuk sampai hancur,
Aku peras, hingga aku dapati minyak
wewangi yang semerbakknya bisa
Mengundangmu untuk kembali
memandang aku
MAWAR
Oleh: Iis
Sugiarti
Di kursi taman ini
Aku memandang kuntum-kuntum mawar
Seperti wajahmu, sayang
Aromanya menguar ke relung hatiku
Duri-durinya begitu runcing
Namun aku akan memetiknya
Meski tanganku harus berlumur darah
Demikianlah
puisi yang menggunakan kata simbolik mawar. Selamat membaca..
Salam Sastra… J