#search{width:330px; border:none;background:transparent;height:32px;padding:0;text-align:left;overflow:hidden;border-left:1px solid #BBB} #search #s{width:70%; background:none;color:#3F3F3F;border:0;padding:4px;margin:3px 0 0 12px;float:left} #search .search-image{border:0;vertical-align:top;float:right;margin:8px 4px 0 2px} #search-wrap{padding:15px 0} .topsearch #search{margin-top:0;margin-bottom:0} ='ltr' id='wrapper'>

Pages

Kumpulan Contoh Puisi Cinta Romantis

Kumpulan Puisi Cinta Galau, Kata Bijak Mutiara, Puisi Guru, Alam, lingkungan sekolah, hidup dalam bahasa inggris

Kumpulan Puisi Kehidupan Karya Abd Aziz Ana

Puisi Kehidupan | Untuk kamu yang punya karya puisi, daripada hanya ditulis di facebook. Mending, ayo tampilin karyamu disini. Ribuan orang hadir setiap harinya untuk melihat blog ini. Berikut ini adalah salah satu contoh puisi kehidupan yang ditulis oleh salah satu member puisi ini. Silahkan dinikmati. 

Daun

Daun yang jatuh di mata
Di pagi hari…
Berhentilah membaca koran nun
Koran takkan mampu menghapus yang ada didada mu
Lebih baik kau lihat daun di halaman rumah mu
Lihatlah daun yang jatuh di halaman rumahmu
Barangkali ia telah mendengar desahan mu tadi malam atau mungkin rintihan air mata mu

Jika daun itu mendengar
Kenapa ia menjatuhkan diri dan membiarkan angin menerpanya kelembah-lembah…?
Ya… ! Mungkin ia tak ingin menanggung beban yang kau rintihkan setiap malam
Biarkan saja…!
Daun itu jatuh di mata mu nun,
Yang jelas aku ada untuk mu

Kumpulan Puisi Kehidupan


Kabar malam

Diamlah sejenak nun,
Jangan terlalu liar atau meremas-remas seprai yang sudah rapi
Tinggalkan ranjang itu sementara

Lantas, duduklah di dekat jendela mu
Malam akan segera bisikan tentang malam-malam
Angin tak berhujud, langit tanpa tiang, bintang-bintang berlayar tanpa bertengkar satu sama lain

Dengarkah kau nun….?
Sabda malam yang hening

Dengarkah kau nun…?
Disana aku selipkan doa untuk malam mu
Maka tetaplah seperti mu dan jangan liar
Abd azis ana. Bandung/21/10/2018
Kursi tunggu
Kursi tunggu di pinggir jalan itu nun
Telah menyimpan rahasia-rahasia malam dan siang
Lampu yang bergelantungan adalah saksinya

Sementara kita hanya mampu merintih
Merintih pada waktu yang tak kunjung menjemput
Kita benar-benar tak tahu diri bahkan sekarang kurang tahu diri

Ah, aku ketawa saja
Ketawa pada diriku sendiri, padahal kursi itu guru
Guru yang mengajarkan ketabahan menunggu


Tentang  penulis
Abd azis ana. Lahir di sampang madura, 16 mei 1992. Sekarang penulis merantau ke bandung dan tinggal di jalan pitarani pitaloka. Abd azis ana bukanlah nama aslinya. Nama aslinya adalah abd azis sedangkan nama ana adalah nama pena. Buku yang telah diterbitkan oleh penulis di antaranya: “malaikat tanpa nama” (kumpulan puisi), “tunggu puisiku di ujung jalan itu” (kumpulan puisi), “mutiara dalam lumpur” (kata motivasi), “mimpi yang sempurna” (sebuah novel), “nabila–hikayat gadis rantauan” (sebuah novel) pesan dari langit (puisi). Aku ingin mencintai-mu (puisi). Kembalikan aku pada debu(novel). Dan kini penulis menerbitkan buku yang berjudul ada cinta di halte.
Selain menulis, penulis muda ini juga suka dengan macam-macam seni bahkan penulis pernah gabung dalam komonitas teater. Kini penulis bekerja sebagai staf lppm (lembaga penelitian pengabdian pada masyarakat) di universitas jenderal achmad yani.

Back To Top