Puisi Kehidupan | Untuk kamu yang punya karya puisi, daripada hanya ditulis di facebook. Mending, ayo tampilin karyamu disini. Ribuan orang hadir setiap harinya untuk melihat blog ini. Berikut ini adalah salah satu contoh puisi kehidupan yang ditulis oleh salah satu member puisi ini. Silahkan dinikmati.
Daun
Daun yang jatuh di mata
Di
pagi hari…
Berhentilah
membaca koran nun
Koran
takkan mampu menghapus yang ada didada mu
Lebih
baik kau lihat daun di halaman rumah mu
Lihatlah
daun yang jatuh di halaman rumahmu
Barangkali
ia telah mendengar desahan mu tadi malam atau mungkin rintihan air mata mu
Jika
daun itu mendengar
Kenapa
ia menjatuhkan diri dan membiarkan angin menerpanya kelembah-lembah…?
Ya…
! Mungkin ia tak ingin menanggung beban yang kau rintihkan setiap malam
Biarkan
saja…!
Daun
itu jatuh di mata mu nun,
Yang
jelas aku ada untuk mu
Kabar
malam
Diamlah
sejenak nun,
Jangan
terlalu liar atau meremas-remas seprai yang sudah rapi
Tinggalkan
ranjang itu sementara
Lantas,
duduklah di dekat jendela mu
Malam
akan segera bisikan tentang malam-malam
Angin
tak berhujud, langit tanpa tiang, bintang-bintang berlayar tanpa bertengkar
satu sama lain
Dengarkah
kau nun….?
Sabda
malam yang hening
Dengarkah
kau nun…?
Disana
aku selipkan doa untuk malam mu
Maka
tetaplah seperti mu dan jangan liar
Abd
azis ana. Bandung/21/10/2018
Kursi
tunggu
Kursi
tunggu di pinggir jalan itu nun
Telah
menyimpan rahasia-rahasia malam dan siang
Lampu
yang bergelantungan adalah saksinya
Sementara
kita hanya mampu merintih
Merintih
pada waktu yang tak kunjung menjemput
Kita
benar-benar tak tahu diri bahkan sekarang kurang tahu diri
Ah,
aku ketawa saja
Ketawa
pada diriku sendiri, padahal kursi itu guru
Guru
yang mengajarkan ketabahan menunggu
Baca juga : Kumpulan puisi cinta dari penyair muda
Tentang penulis
Abd
azis ana. Lahir di sampang madura, 16 mei 1992. Sekarang penulis merantau ke
bandung dan tinggal di jalan pitarani pitaloka. Abd azis ana bukanlah nama
aslinya. Nama aslinya adalah abd azis sedangkan nama ana adalah nama pena. Buku
yang telah diterbitkan oleh penulis di antaranya: “malaikat tanpa nama”
(kumpulan puisi), “tunggu puisiku di ujung jalan itu” (kumpulan puisi),
“mutiara dalam lumpur” (kata motivasi), “mimpi yang sempurna” (sebuah novel),
“nabila–hikayat gadis rantauan” (sebuah novel) pesan dari langit (puisi). Aku
ingin mencintai-mu (puisi). Kembalikan aku pada debu(novel). Dan kini penulis
menerbitkan buku yang berjudul ada cinta di halte.
Selain
menulis, penulis muda ini juga suka dengan macam-macam seni bahkan penulis
pernah gabung dalam komonitas teater. Kini penulis bekerja sebagai staf lppm
(lembaga penelitian pengabdian pada masyarakat) di universitas jenderal achmad
yani.