Puisi Kecewa | Kehidupan tak selamanya mengikuti apa yang kita inginkan. Betapapun ada takdir yang kemudian menghakimi jalan hidup kita. Kemana kita akan bermuara, pada titik dimana kemudian kita sadari ada kekuatan besar yang lebih kuat untuk mengatur kehidupan kita. Seringkali kekecewaan itu muncul karena apa yang kita inginkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Terlebih jika kekecewaan itu adalah soal janji, kesetiaan, hubungan dan komitmen, kekecewaan tersebut bukan hanya berakibat pada perasaan sedih namun juga sakit bahkan hingga dendam.
Sayangnya, tak pernah kita sadar bahwa kita sebagai manusia hanyalah berencana, tak lebih dari mengatur segala langkah dan berikhtiar lalu hasil serahkanlah pada Yang Maha Kuasa. Puisi Kecewa akan memberikan anda beberapa contoh puisi kekecewaan tentang berbagai hal seperti kehidupan, cinta atau kekecewaan pada takdir Tuhan yang tidak berpihak pada keinginan kita. Semoga puisi kecewa dibawah ini dapat mewakili perasaan anda.
Ada janji yang kau ucap
Ada keyakinan yang kau tanamkan
Ada ikatan yang kau lingkarkan
Dan ada harapan yang kau patri dijiwa
Lalu, kemana janji itu,
Dikemanakan keyakinan itu
Di apakan ikatan itu
Dan terbuangkah harapan yang kau berikan
Lara menimang kasih
Dalam luka nan perih
Tertatih dalam rantai suara jerit hati
Nafasku tersengal menahan isak tangis
Duhai lelaki yang tak berhati
Maukah kau membunuhku
Agar rasa ini tak ada hilang menerawang
Dan kau tetap pecundang
Kecewa tak terkira
seperti pisau berkarat yang menusuk dada
Semoga tak kau rasakan
Luka yang kau buat sendiri
Dengan janji nan palsu
Dengan harapan semu
dan Cinta yang imaji
Di Bawah Rembulan
Masih ingat ketika kita duduk dikursi hijau
Didepan rumah dibawah rembulan
Kita berjanji dalam nama sang Tuhan
Kau dan aku, akan menjadi kita
Masih ingat kesetiaan yang pernah kau tuliskan
Diatas kertas yang kau gores dengan pena cinta
Masih tersimpan diantara kenangan asmara
Kini terhapus oleh dustamu
Seharusnya aku yang menemanimu dialtar suci
Seharusnya aku yang kau persunting
Bukan wanita yang datang menjanjikanmu kecantikan'
Sehingga aku terbuang seperti sampah
Di bawah rembulan janji kita terkenang
Akan abadi menuntutmu tanpa tenang
berbahagialah dalam luka batinku
Suatu hari, ada masa ketika Tuhan berbicara
Tidak ada yang luput dari pengadilanNya.
Baca juga : Puisi Cinta Pendek Sedih Karena Di Selingkuhi
Aku,
Sampah kehidupan
Terbuang diantara kotoran takdir
Ditendang seperti seonggok tulang
Terjauhi seperti bangkai anjing kering
Salah apa diriku wahai Tuhan
Tidakkah doaku kau dengar
Dimana janji yang selalu kau perdengarkan
Lewat lantunan surat cintaMu
Ah,
Apakah kau berdusta wahai Tuhan
Berdoalah maka akan aku kabulkan
Tapi mana? Mana pengabulan doaku
Menguap dibatas udara
Menjadi sejarah yang tak bermakna
Aku,
Hambamu
Meminta keadilan janjimu
Mengapa kau cabut segala bahagia
Mengapa kau ambil segala kaya
Mengapa kau hancurkan segala asa
Sementara ibadahku untuk Engkau
Ataukah,
Aku yang terlalu kotor
Hingga tak pantas menerima anugerahMu
Wahai Tuhan,
Beri aku jawaban, agar tak hilang dalam keputus asaan
Pada akhirnya kita memang harus sadar bahwa tidak semua harapan akan menjadi kenyataan. Itulah kehidupan, percaya bahwa Tuhan adalah sebaik - baik yang memberi keterbaikan. Jangan mengeluh kepada Tuhan, Tuhan adalah dzat yang sesuai dengan persangkaan hamabNya. Maka berbaik sangkalah ketika dalam keadaan buruk. Dan selalu ingat kepada Nya ketika dalam keadaan senang agar nantinya kita tidak disia - siakan oleh Allah.
Semoga kita dijadikan hamba - hamba yang pandai bersyukur, pandai mengikhlaskan segala gerak kehidupan agar seburuk apapun keadaan, kita bisa mengambil hikmah di balik peristiwa.
Sayangnya, tak pernah kita sadar bahwa kita sebagai manusia hanyalah berencana, tak lebih dari mengatur segala langkah dan berikhtiar lalu hasil serahkanlah pada Yang Maha Kuasa. Puisi Kecewa akan memberikan anda beberapa contoh puisi kekecewaan tentang berbagai hal seperti kehidupan, cinta atau kekecewaan pada takdir Tuhan yang tidak berpihak pada keinginan kita. Semoga puisi kecewa dibawah ini dapat mewakili perasaan anda.
Kumpulan Puisi Kecewa
Puisi Kecewa Pada Cinta
Ada janji yang kau ucap
Ada keyakinan yang kau tanamkan
Ada ikatan yang kau lingkarkan
Dan ada harapan yang kau patri dijiwa
Lalu, kemana janji itu,
Dikemanakan keyakinan itu
Di apakan ikatan itu
Dan terbuangkah harapan yang kau berikan
Lara menimang kasih
Dalam luka nan perih
Tertatih dalam rantai suara jerit hati
Nafasku tersengal menahan isak tangis
Duhai lelaki yang tak berhati
Maukah kau membunuhku
Agar rasa ini tak ada hilang menerawang
Dan kau tetap pecundang
Kecewa tak terkira
seperti pisau berkarat yang menusuk dada
Semoga tak kau rasakan
Luka yang kau buat sendiri
Dengan janji nan palsu
Dengan harapan semu
dan Cinta yang imaji
Di Bawah Rembulan
Masih ingat ketika kita duduk dikursi hijau
Didepan rumah dibawah rembulan
Kita berjanji dalam nama sang Tuhan
Kau dan aku, akan menjadi kita
Masih ingat kesetiaan yang pernah kau tuliskan
Diatas kertas yang kau gores dengan pena cinta
Masih tersimpan diantara kenangan asmara
Kini terhapus oleh dustamu
Seharusnya aku yang menemanimu dialtar suci
Seharusnya aku yang kau persunting
Bukan wanita yang datang menjanjikanmu kecantikan'
Sehingga aku terbuang seperti sampah
Di bawah rembulan janji kita terkenang
Akan abadi menuntutmu tanpa tenang
berbahagialah dalam luka batinku
Suatu hari, ada masa ketika Tuhan berbicara
Tidak ada yang luput dari pengadilanNya.
Baca juga : Puisi Cinta Pendek Sedih Karena Di Selingkuhi
PUISI KECEWA PADA KEHIDUPAN
Aku,
Sampah kehidupan
Terbuang diantara kotoran takdir
Ditendang seperti seonggok tulang
Terjauhi seperti bangkai anjing kering
Salah apa diriku wahai Tuhan
Tidakkah doaku kau dengar
Dimana janji yang selalu kau perdengarkan
Lewat lantunan surat cintaMu
Ah,
Apakah kau berdusta wahai Tuhan
Berdoalah maka akan aku kabulkan
Tapi mana? Mana pengabulan doaku
Menguap dibatas udara
Menjadi sejarah yang tak bermakna
Aku,
Hambamu
Meminta keadilan janjimu
Mengapa kau cabut segala bahagia
Mengapa kau ambil segala kaya
Mengapa kau hancurkan segala asa
Sementara ibadahku untuk Engkau
Ataukah,
Aku yang terlalu kotor
Hingga tak pantas menerima anugerahMu
Wahai Tuhan,
Beri aku jawaban, agar tak hilang dalam keputus asaan
Pada akhirnya kita memang harus sadar bahwa tidak semua harapan akan menjadi kenyataan. Itulah kehidupan, percaya bahwa Tuhan adalah sebaik - baik yang memberi keterbaikan. Jangan mengeluh kepada Tuhan, Tuhan adalah dzat yang sesuai dengan persangkaan hamabNya. Maka berbaik sangkalah ketika dalam keadaan buruk. Dan selalu ingat kepada Nya ketika dalam keadaan senang agar nantinya kita tidak disia - siakan oleh Allah.
Semoga kita dijadikan hamba - hamba yang pandai bersyukur, pandai mengikhlaskan segala gerak kehidupan agar seburuk apapun keadaan, kita bisa mengambil hikmah di balik peristiwa.