#search{width:330px; border:none;background:transparent;height:32px;padding:0;text-align:left;overflow:hidden;border-left:1px solid #BBB} #search #s{width:70%; background:none;color:#3F3F3F;border:0;padding:4px;margin:3px 0 0 12px;float:left} #search .search-image{border:0;vertical-align:top;float:right;margin:8px 4px 0 2px} #search-wrap{padding:15px 0} .topsearch #search{margin-top:0;margin-bottom:0} ='ltr' id='wrapper'>

Pages

Kumpulan Contoh Puisi Cinta Romantis

Kumpulan Puisi Cinta Galau, Kata Bijak Mutiara, Puisi Guru, Alam, lingkungan sekolah, hidup dalam bahasa inggris

Puisi Ibu Kita RA Kartini Yang Menginspirasi

Puisi Kartini | Raden Ajeng Kartini, nama pahlawan wanita yang terkenal dengan bukunya " Habis Gelap Terbitlah Terang" memang sangat menginspirasi perjuangan kaum hawa. Perempuan kelahiran Jepara, 21 April 1879 merupakan salah satu pahlawan nasional yang memperjuangkan kesetaraan hak kaum perempuan.

Menurut Wikiepedia, Kartini prihatin atas sikap pemerintah belanda maupun sikap adat jawa yang tidak memperbolehkan perempuan menikmati pendidikan seperti halnya seorang pria. Tak hanya itu, Perempuan kemudian dianggap lebih rendah dari seorang laki - laki, perempuan dibatasi haknya serta harus mau dimadu dengan paksa serta harus mau di pingit. ( sumber : wikipedia )

Atas perjuangannya dalam memperjuangkan emansipasi wanita kemudian pada tanggal 2 Mei 1964 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan bahwa RA Kartini merupakan pahlawan nasional serta mengesahkan tanggal 21 April sebagai hari kartini untuk mengenang jasa - jasa Kartini untuk perempuan Indonesia.

Puisi Ibu Kita RA Kartini Yang Menginspirasi

Berikut ini adalah contoh puisi RA Kartini Khusus untuk menyambut Hari Ibu RA Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April nanti.

" Bukan masalah aku perempuan atau kamu laki - laki. Di Hadapan Tuhan, kita sama"

Puisi Kartini Tentang Perempuan


Bagimu Srikandi

Tanah jawa sang tanah para pujangga
Tak lekang mengais kata
Untuk sang Srikandi Pejuang Wanita
Untuk Sang Kartini Pahlawan Bangsa

Tabir kecantikan menghiasi wajah
Menghela cinta di balik pasrah
Perempuan kau jadikan anugerah
Bukan sebagai alat segala nafsu

Wahai Srikandi,
Kau berjuang dari balik keayuan
Menuang keanggunan diantara impian
Untuk kebebasan, untuk keseteraan
Baca Juga :

Puisi Cinta Tanah Air Nusantara Indonesia Yang menggetarkan

Kumpulan Puisi Tentang Indonesia Merdeka Dan Penuh Perbedaan

Puisi RA Kartini

Namamu abadi di tangan masa
Atas jasa dan impian serta asa
Membawa kaum hawa pada kemerdekaan
Itulah engkau wahai sang putri bangsa

Tak peduli jiwa yang rapuh
Tetap mengayuh tanpa mengaduh
Hingga kehendak menjadi cita
Agar Perempuang tetap menjadi manusia

Qodrat tetaplah kodrat
Namun jiwa tak bisa dikekang
Begitulah cinta di balik karya tuhan
Takan berhenti maju meski terus berperang

Kau adalah pahlawan bangsa
Yang percaya pada kekuatan Tuhan
Habis Gelap Terbitlah Terang
Takan tenggelam sebuah harapan

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah
Namamu dikenang setiap manusia nusantara

PUISI HARI KARTINI

21 April 1964,
Engkau lahir menatap dunia
Menjadi perempuan nan ayu
Keindahan diantara parasmu
Tetap menjadikanmu luas berpengetahuan

Akal budimu menjelajah dunia
Membawa dunia di tangan hawa
Agar sejajar diantara kaum adam

Hari kartini,
Hari lahirmu,
Hari dimana Tuhan mengutusmu
Untuk perempuang yang terkungkung
Terkekang oleh jiwa jiwa yang terpenjara

Wahai Kartini
Selamat ulang tahun
Disana saksikanlah kami para perempuan
Tak tinggal berpangku tangan
Kamipun bisa,
Menjadi tunas bangsa kebanggaan agama

Puisi Tentang Ibu Kita Kartini

Putri Bangsa

Jiwa - jiwa yang dimuliakan Tuhan
Sosok putri yang lahir dari sebuah pandangan
Menentang adat untuk kemajuan
Engkaulah Putri bangsa

Ibu kita Kartini
Ibu yang membesarkan keseteraan
Ibu yang memperjuangkan derajat kesamaan
Tak mau di pandang lemah
Ibu kita menginginkan kemandirian

Ibu Kita kartini
Ibu yang bijak menata kehidupan
Menjalani masa dengan cita dan impian
Agar Putri bangsa tak sekedar penghias
Tak sekedar pemandangan
Namun juga,
Pejuang perubahan bangsa
Back To Top