Puisi Keindahan Alam Desaku | Kampung kelahiran atau kampung halaman adalah suatu tempat dimana kita pertama kali mengenal dunia. Bagi saya yang hidup di desa, ada kerinduan ketika jauh dari desa. Suasana tenang, pohon - pohon yang hijau menyejukan mata, udara bersih nan segar yang berhembus di sore hari selalu mengukir kerinduan ketika hidup jauh dari tanah kelahiran.
Seringkali ketika angin berhembus, suara decitan pohon bambu yang bergesekan terdengar menggema. Diiringi suara burung dan semilir angin, terlebih diperdengarkan suara air mengalir yang gemericik bersumber dari sungai kecil di belakang rumah, merupakan suasana yang selalu saya rindukan. Membayangkannya saja dapat menenangkan hati. Karena kerinduan ini, ijinkan admin membuat beberapa puisi keindahan alam desaku.
Desaku,
Engkau menghampar bak permadani syurga
Tergelar mengjadi pijak manusia
Dibumimu bunga tumbuh
Karenanya,
Lebah bersyukur dengan madunya
Di bumimu,
Air mengalir hening dan hanyut
Karenanya,
Ikan bersyukur dengan daging - dagingnya
Di bumimu,
Udara nan sejuk setiap hirupan,
Karenanya,
Dunia bersyukur dengan angin yang semilir tenang
Desaku,
Tetaplah hijau seperti zamrud
Tetaplah manancapkan pohon - pohon
Tetaplah menjadi desaku,
Yang tenang lagi menenangkan
Puisi Keindahan ALam Desaku
Sepotong Syurga
Tak perlu berjalan jauh mencari potongan syurga
Haruskah melewati laut
Menerjang angkasa
Untuk memandang kepingan syurga?
Di sini,\
Di desa dimana pertama kali kulihat dunia
Sawah menghijau menghampar
Burung berterbangan menanti masa panen
Bernyanyi berdendang menyambut rizki sang Tuhan
Di sini,
Di tanah dimana aku lahir
Pandang mata kian terpesona
Oleh lautan hijau pepohonan bambu
Oleh hijau tetumbuhan khas dunia timur
Di sini,
Ada sepotong syurga
Wujud miniatur keindahan hadiahNya yang tak terkira
Jika indahnya dunia seperti ini
Bagaiman kelak tempat keabadian Syurga?
Puisi Keindahan Alam Saat Panen Padi
Petani bercengkrama dengan pepadian
Bergembira dengan anugerah tak terhitung
Dengan tudung - tudung khas desa
Mereka bekerja mengais bulir - bulir padi
Duhai engkau tunas bangsa
Lihat betapa indah lautan emas pepadian
Di tiap butirnya,
Ada keringat petani yang letih
Di tiap tangkaianya
Ada doa yang diharap tercipta
Duhai engkau sang pemuda
Lihat betapa indah kebahagiaan mereka
Tidakkah syukurmu menjadi cara termudah berterima kasih
Bahwa Tuhan melahirkan kita di Nusantara
Tempat terindah sebelum berpijak di syurga
baca juga :
Contoh Puisi Keindahan Alam Desaku
Engkau ku rindu
Kampung halamanku
Tempat berpijak ketika aku belajar berjalan
Tempat jatuhku ketika aku harus terbuang
Engkau ku rindu
Duhai bumi kelahiran
Ketika jauh ditanah perantauan
Adalah lukisan pemandangan yang teringat diantara hiruk pikuk pemikiran
Engkau tetap kurindu
Meski hingar bingar metropolitan menyambar mata
Namun, keindahan panoramamu
Menghanyutkan kedamaian
Bersatu dalam asa dan harapan
Kapan anak kampung ini kembali ke Syurganya?
Terima kasih telah membaca kumpulan puisi keindahan alam desaku yang semoga dapat bermanfaat untuk mengingat bagaimana indahnya alam desa tanah kelahiran/