Puisi Ibu ~ Puisi pendek untuk ibu adalah kumpulan puisi berbaris singkat yang ingin mengangkat tema tentang ibu dan segala kenangan serta pengorbanannya. Puisi - puisi ini untuk para ibu yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya kepada anak - anaknya.
puisi tentang ibu |
- Puisi Kasih Untuk Ibu
Mengapa Menangis Ibu?
Aku telah tertidur
Hingga lalu terjaga mendengar rintihanmu
Sayup kudengar tangis lirih
Engkau menangis ibuku?
Jangan menangis ibu,
Mengapakah ada airmata yang mengalir menyusuri pipimu
Adakah sakitku membuatmu menyapu laraku?
Adakah aku terlalu merepotkanmu
Kusapu airmatanya.
Ibu jangan menangis lagi
Aku akan sehat untukmu
Aku akan hidup untukmu,
Ibu maafkan aku sering menjadi rasa takutmu
Menanam rasa gelisah dibalik khawatirmu
Mencerabut ketenangan dari balik rasa cemasmu
Sakit ini akan sembuh, lara ini akan tercabut
Maafkan aku ibu,
Jangan sedihkan aku
Aku belum putus asa membahagiakanmu
Maka, jangan menangis ibu,
Untukmu, aku akan hidup melawan siksa sakitku
- PUISI IBU MENYEDIHKNA
Malaikat Tanpa Sayap
Aku mungkin tak ingat betapa sakitnya dirimu
Saat sebentuk manusia kau hadirkan dalam kelahiran
Merintih - rintih demi mengantarku pada sebuah kehidupan
Dibalik jeruji lara, kau kenalkan aku pada dunia
Aku mungkin tak ingat ketika kau menyusuiku
Meneteskan air - air kehidupan yang menyatu dalam darah nadiku
Aku pun tak ingat bagaimana ketika aku menangis kala malam
Lalu kau terbangun menghiburku agar aku terdiam
Aku pun tak ingat ketika sakitku menjadikanmu cemas
Hingga akhir malam kau terjaga menjagaku
Aku masih tak ingat bagaimana engkau sering letih
Melihatku tertatih berlajar melangkah
Tapi aku masih ingat betapa tulusnya dirimu
Menyuapi nasi ketika aku sakit
Mendekap tubuhku saat aku menangis karena duka
Kau, adalah malaikat tanpa sayap
Ibu, maukah kudendangkan sebuah lagu
Lagu yang tercipta dari relung - relung rindu
Di selaksa langit hatiku
Ada syair cinta untuk mu ibu
Tetaplah sehat wahai ibu
Hingga kau lihat aku telah menjadi seorang ibu
Berbahagia dengan suamiku
Lalu berbahagia dalam satu keluarga denganmu
Tetaplah hidup ibuku,
hingga aku membahagiakan seluruh hidupmu
Meski itu takkan membayar sedikit saja jasamu
Namun tetaplah kuat wahai ibu
Agar kita bisa terbang mencari kebahagiaan
Hingga tak ada lagi kesemantaraan
- PUISI PERPISAHAN UNTUK IBU
Terima Kasih, Kenangan
Kau memelukku,
Menyandingkan punggungmu untuk terpukul
Saat laki - laki itu menatap garang bak syetan
Ayah ku sang singa yang terbuang
Tangismu membahana saat durjana itu memukuliku
Lalu melindungiku dari serang kebencian
Aku tergantikan olehmu
Luka lalu kau tanggung
Jangan lindungi aku ibu
Biarkan aku yang menanggung sakit
Kau sudah cukup bertaruh nyawa
Kau sudah cukup merasa letih merawatku
Biar saja aku yang tertindas lemah
Oleh kemurkaan seorang ayah yang dirasuki iblis
Minuman hina telah menjadi Tuhannya
Hingga tak lagi ada kasih dalam nuraninya
Biar saja kubunuh manusia bejad itu
Namun, kau hanya berkata
" Tetap saja, dia ayahmu dan suamiku"
Perpisahan Kasih
Jari - jari itu tak lagi bergerak
Mata yang sering kulihat memandang kasih diriku
Tertutup oleh tangan kematian
Nafas sudah terhenti tercekat oleh takdir
Mengapa pergi dariku
Di saat aku belum membahagiakanmu
Hingga sesalku menyiakan waktu
Lalu, mengapa tak lagi ada kesempatan bagiku?
Ruang ruang berkabung nampak begitu redup
Menikmati perpisahan darimu ibu
Saat kau memakai gaun terakhirmu
Putih membawamu pergi
Kau diarak dengan keranda
Sejengkal langkah adalah sejengkal menuju kehilanganmu
Sekubur tanah adalah sekubur perpisahan
hingga lalu tinggal nama dibatu nisan
Tinggallah kenangan
Penyesalan dan kehilangan
Saat tingkahku tak membahagiakanmu
Teringat semua nasihat yang tak kuturuti
Maafkan aku ibu,
Andai saja kutahu kapan engkau meninggalkanku
Selagi ada waktu kan kubawa kebahagiaanmu di pangkuanmu
Sebelum kematian datang membawamu abadi
Terima kasih telah membaca puisi cinta untuk ibu, semoga bisa menyadarkan kita untuk terus berbakit kepada ibu sebelum berpisah dengannya.