Puisi Cinta | Perjalanan cinta seringkali tak berjalan mulus, kadang ada banyak rintangan yang menghadang. Namun, ketika cinta telah bersemayam di hati, dengan keyakinan atas dasar saling mencintai halangan bisa terlewati berkat saling percaya dan saling memberi semangat antar anggota pasangan kekasih.
Puisi cinta kali ini akan mengangkat tema percintaan yang menghadapai rintangan baik itu dari keluarga, masyarakat ataupun prinsip hidup yang berbeda. Semoga puisi cinta kali ini bisa memberikan anda sebuah harapan, asa dengan keyakinan bahwa jika cinta yang kita rasakan dalah cinta yang dilandaskan pada perasaan saling menjaga saling melengkapi dan saling menguatkan maka bukan tidak mungkin Tuhan akan mempersatukan cinta.
Kumpulan Puisi Cinta Penuh Rintangan
- Puisi Cinta Penuh Rintangan Karena Orang Tua
Waktu merapuhkan jiwaSeperti air yang mulai mengkaratkan sang besiJiwaku dan jiwamu mungkin kian tak berbentukKarena hati yang redam remukJika ayah yang karena keringatnya mengalir darah kitaJika karena ibu, karena kasih sayangnya kita melihat dunia,Akankah memberontak cinta merekaAtau harus menyerah mengubur cinta dan citaEntahlah,Hidup ini seringkali kejamSekejam takdir yang tak memihak kitaAtau Tuhan yang tak ingin kebersamaan menjadi ladang bahagiaAirmata sudah tak lagi berhargaEntah berapa tetes kubiarkan jatuh menerjang dukaSeperti menjaring angin yang fanaImpian kita hampir tak mungkin nyata,
Sayang, akankah cinta ini akan menjadi cinta yang sejati?Bukankah cinta sejati adalah jodoh Tuhan
Atau cinta sejati tak mesti sehidup semati?Aku kian rapuh, ingin berhenti dalam hidup
Agar kebahagiaanku terkerukHabis tak tersisa
- Puisi Cinta Penuh Rintangan Karena Perbedaan Agama
Mata tak lagi menatap duniaDahan - dahan kering menjadi teman bercandaAngin gersang meniup kemarau hatiAir mata tinggal sebutir kenanganAgama adalah cintaBentuk kasih tuhan pada sang hambaNamun,Kini menghancurkan cintaYang kubina diantara detik sang masaHaruskah kupilih cintaLalu menginggalkan Tuhan yang menciptaTidakkah neraka menungguku dengan tertawaMenantiku dengan iming - iming siksaSalahku membiarkan hati menjatuhkan cintaPada persimpangan jalan yang tak kupercayaSementara aku terlalu jauh menarap jalan ituHingga hati seperti mengatup membekuKasih,Aku tak ingin membantah TuhanmuTak ingin membawamu pada jalankuBiarlah jalan kita tetap berbedaHingga Tuhanku dan TuhanmuMengjinkan kita untuk bersama
- Puisi Cinta Penuh Rintangan Karena Adat Masyarakat
KastaBiarkan saja hatiku merontaToh, airmata tak lagi ada artinyaLihat kalian wahai pemuja bangsaMembiarkan kami mengenyam siksaLihat tapak kaki kami yang berdarahMenginjak bumi penuh duriSungguh,bumi ini bukan lagi tempatku berpijakHanya pecahan kaca yang menghadang langkahMakan semua adatmu
Haruskah cinta diukur kasta?Atau harus ditimbang dengan darah bangsawan?
Jasadku memang miskin,Tersimpan diantara jerami hinaHidup diantara gorong - gorong kelamNamun, aku tetap manusiaYang berhak mencicipi cinta
Jejak Sejarah
Bagaimana sejarah membentuk dunia
Hingga akal terkurung percayaDimana letak kekuatan Tuhan
Jika alam lebih kuasa?Tidakkah kepercayaan hanya sebuah alasan'
Untuk menggiring kelemahanAtau sekedar ketakutanYang tak ingin dilawan keberanianBiarkan aku mencintai tanpa batasBukan dari kapan aku lahir di duniaTapi lihatlah dari mata sang rahmatTiada takdir selain takdirNyaBiarlah sekarat dengan keyakinan yang kupercayaDaripada bersembunyi dari ego yang tak tentuJangan berikan aku kehidupanJika kalian tak bsia memberiku kebebasan
Baca Juga :
Kumpulan Puisi Cinta Romantis Untuk Pacar Atau Kekasih