Puisi Tentang Banjir ~ Seringkali orang mengatakan bahwa bencana alam merupakan salah satu takdir Tuhan yang tidak bisa terelakkan. Namun, apakah semua bencana memang murni dari keputusan tuhan tanpa adanya kausalitas yang berhubungan dengan ulah manusia? Pertanyaan ini seharusnya menjadi bahan pemikiran untuk kita, karena ada banyak bencana yang terjadi akibat ulah manusia itu sendiri. Salah satu dari bencana alam yang jelas terjadi karena ulah kerusakan yang terjadi dikarenakan oleh manusia adalah banjir.
Tidak seperti gunung meletus atau bencana alam seperti gempa, banjir lebih disebabkan karena adanya faktor faktor penyebab diantaranya adalah hutan yang kian menipis, sampah yang menutupi saluran sungai sehingga aliran sungai tidak berjalan serta menjadikan sungai semakin dangkal. Jangan heran jika di Jakarta setiap tahunnya terjadi banjir. Selama proses perbaikan sikap manusianya tidak dirubah maka banjir akan terus terjadi. Setelah kemarin saya menulis tentang puisi tentang lingkungan hidup, pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang puisi tentang banjir.
Puisi tentang banjir berisi kan kumpulan puisi tentang banjir akibat lingkungan hidup yang rusak. Berikut adalah kumpulan puisi tentang banjir.
Puisi Tentang Banjir Bagian Pertama
Hukuman Tuhan
Jangan kau sangka air yang menyerang itu
Adalah keputusan tuhan yang kejam
Hingga kau salahkan Tuhan
Saat bergelimang nyawa melayang membubung awan
Kala itu, kau telah lupa
Alam mu adalah alam yang telah tercipta dari kekosongan
Dicipta sebagai sahabat kehidupan
Ketika itu kau pun lupa
Tangan tangan jahilmu merenggut kelestariannya
Masihkah kau lupa pohon pohon yang kau tebang
Hingga hutan berubah tandus dalam kegersangan
Masihkah kau lupa tentang sampah yang terbuang
Hingga sungaimu keruh dalam kotoran
Hingga sungaimu keruh dalam kotoran
Ingatlah wahai sahabat
Untuk sadar tentang pentingnya lingkungan
Untuk sadar tentang pentingnya lingkungan
Tak perlu menunggu banjir menjemput
Karena Cukuplah yang terjadi
Menjadi peringatan dari TUhan
Puisi tentang banjir bagian kedua
Mengapa?
Mengapa sungai kian dangkal
Mengapa sungai kian dangkal
Sementara Bumi kian rapuh
Dalam alirannya yang kian mengeruh
Menjajah lekukan bumi yang menua
Diseberang sana, ada harapan tentang kehidupan
Yang kemudian terluluh lantakkan karena keserakahan
Hutan kian kikis
Hijau pemandangan kian menipis
Di seberang sana,
tanah yang tandus menua dalam kegersangan
Terkejut saat hujan melanda
Hanya bisa diam menyaksikan badai dan air menerjang segala
Saat itu,
ribuan manusia baru sadar
Aku bersalah telah menrusak alam
Dan sesaat setelah itu
Mereka lupa pada kenyataan
Demikianlah contoh puisi tentang banjir akibar lingkungan hidup yang rusak yang semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar bisa menghargai alam.
Terima kasih atas kunjungan anda di blog puisi cinta ini semoga dapat bermanfaat. Terima kasih/.
Terima kasih atas kunjungan anda di blog puisi cinta ini semoga dapat bermanfaat. Terima kasih/.