Puisi Matahari : Suryaku Merah
Suryaku Merah
Langit bersenda gurau
Mencerahkan awan yang berarak
Suryaku Terang bagi angkasa
Lalu pulang membawa warna merah
Senja di ufuk kiamat
Bersiap mengganti gelap
Bulan menjadi entitas
Cahaya sang surya merah
Suryaku bangkit dari tidur malam
Mengelilingi semenanjung timur dan barat
Menghingapi seluruh kehidupan
Menjadi nyawa bagi seluruh nyawa
Puisi Matahari : Kemarahan Matahari
Kemarahan Matahari
Ia datang merayap
Tanpa apa hingga melayang
Menyinari kehidupan
Menjadikan nyawa tetap dalam genggaman
Disana cahaya menjadi jalan syurga
Di sini cahaya menjadi api neraka
Matahari kian marah
Makhluk tak tentu arah
Dasar pecundang dunia
Hanya bisa menumpahkan darah
Lalu tinggallah bumi dirusak
Sisanya hanya untuk keturunan yang tak beradab
Matahari kian marah
Cahaya hanya sebatas penghilang gelap
Teriknya kian membakar
Suatu hari
Ia benar - benar membakar
Karena ulah sang durjana
Meniadakan Kemanusiaan
Puisi Matahari : Indah Senja matahariku
Indah Senja Matahariku
Sayup angin bergerilnya mengelus sisian tubuh
Sejuk menerpa panasku yang telah terlampaui
Senja datang menelisik waktu
Memaparkan pandang penuh pesona
Lihat,
Langit memerah seperti malu
Malu karena indahnya terpuji
Atau mal melihat dunia yang kian hancur
Ah,
Tetap saja indah
Awan dilukis dengan sempurna
Bersama garis siluet diujung perjumpaan
Bulan akan datang
Mengganti matahari yang pergi dengan tenang